Inikah Agenda Tersembunyi Dari Keberadaan KAMI ?

Membaca di media massa berita bahwa Kepala Staf Presiden (KSP) Jenderal  TNI (Purn) Moeldoko memperingatkan KAMI dalam nada keras mengancam,  meminta KAMI untuk menyampaikan aspirasi lewat jalur hukum, dan  menganggap KAMI hanyalah sekumpulan kepentingan, izinkan saya atas nama  Majelis Penyelamatan Indonesia/Deklarator KAMI menyampaikan hal-hal  sebagai berikut:

1. Terima kasih kepada Bapak KSP Moeldoko yang  berbicara mewakili Istana Presiden, atas pernyataannya yang menunjukkan  bahwa beliau sudah membaca Deklarasi KAMI bertajuk Maklumat  Menyelamatkan Indonesia.

2. Namun, KAMI menilai bahwa Bapak KSP  Moeldoko belum membaca Maklumat tersebut dengan seksama dan apalagi  memahami isinya secara mendalam.

3. KAMI bertanya tentang jalur  hukum apa yang dimaksud Bapak KSP Moeldoko? Bukankah penyampaian  aspirasi oleh rakyat adalah sesuai dengan Hukum Dasar yaitu UUD 1945  yang memberi kepada rakyat warga negara kebebasan berserikat dan  berpendapat, termasuk untuk menyampaikan pendapat di depan umum? Ataukah  mungkin permintaan untuk menyampaikan aspirasi lewat jalur hukum adalah  agar KAMI menggugat Pemerintah atas pelanggaran konstitusional yang  dilakukannya? Suatu hal yang dapat dilakukan namun belum dipikirkan.

4. Adalah benar penilaian Bapak KSP Moeldoko bahwa KAMI adalah  sekumpulan kepentingan. Memang KAMI mempunyai banyak kepentingan, antara  lain:

 (a). Meluruskan Kiblat Bangsa dan Negara yang banyak  mengalami penyimpangan, 

(b). Mengingatkan Pemerintah agar serius  menanggulangi Covid-19 dengan mengedepankan kesehatan dan keselamatan  rakyat di atas program ekonomi dan politik (Pilkada).

 (c).  Mengingatkan Pemerintah agar serius memberantas Korupsi, Kolusi, dan  Nepotisme yang masih merajalela di lingkungan Pemerintahan, dengan  mencabut Undang-Undang yang melemahkan KPK.
 (d). Mengingatkan  Pemerintah agar bersungguh-sungguh mengatasi ketakadilan ekonomi,  mengutamakan lapangan kerja bagi rakyat sendiri (bukan untuk Tenaga  Kerja Asing), dan mencabut Undang-Undang  yang lebih menguntungkan  pengusaha dari pada Kaum Buruh.

 (e). Mengingatkan  Pemerintah untuk  bertindak responsif terhadap upaya pemecahbelahan masyarakat dengan  tidak membiarkan kelompok-kelompok yang anti demokrasi, intoleran, dan  eksklusif dengan menolak kelompok lain seperti KAMI.

5. Itulah  sebagian dari sekumpulan kepentingan KAMI, yang pada intinya KAMI  berkepentingan agar Pemerintah dan jajarannya termasuk KSP bekerja  bersungguh-sungguh mengemban amanat rakyat, karena gaji yang diperoleh  berasal dari uang rakyat.

5. Izinkan KAMI mewasiatkan kepada Bapak KSP Moeldoko dan para staf di Istana untuk tidak mudah melempar tuduhan kepada KAMI:

 (a). Apakah KAMI yang memecahbelah rakyat ataukah kelompok-kelompok  penolak KAMI, yang patut diduga direkayasa bahkah didanai pihak tertentu  yang justeru memecahbelah rakyat?

 (b). Apakah kritik dan koreksi  KAMI yang menciptakan instabilitas ataukah kebijakan Pemerintah yang  tidak bijak, anti kritik, dan tidak mau mendengar aspriasi rakyat yang  justeru berandil dalam menciptakan instabilitas itu? 

 (c). Apakah  KAMI yang keluar dari batas (karena memaklumkan penyelamatan bangsa dan  negara) ataukah Pemerintah yang melampaui batas dengan menumpuk hutang  negara yang jadi beban generasi penerus, membentuk bersama DPR  undang-undang yang merugikan rakyat, dan mengabaikan rakyat berjuang  mempertahankan diri dari wabah dengan harus membiyai sendiri tes  kesehatan?

6. Akhirnya KAMI mengingatkan Bapak KSP Moeldoko dan  jajaran kekuasaan untuk tidak perlu melempar "ancaman" kepada rakyat.  Pada era demokrasi modern dewasa ini arogansi kekuasaan, sikap represif  dan otoriter sudah ketinggalan zaman. Bagi KAMI semakin mendapat  tantangan dan ancaman akan menjadi pelecut untuk tetap beristikamah  dalam perjuangan. KAMI bukan kumpulan orang-orang pengecut, karena para  insan yang bergabung dalam KAMI adalah mereka yang menyerahkan segala  urusan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, dan hanya takut  kepadaNya. - Wallahu al-Musta'an -Jakarta, 02-10-20.
 (c). Apakah  KAMI yang keluar dari batas (karena memaklumkan penyelamatan bangsa dan  negara) ataukah Pemerintah yang melampaui batas dengan menumpuk hutang  negara yang jadi beban generasi penerus, membentuk bersama DPR  undang-undang yang merugikan rakyat, dan mengabaikan rakyat berjuang  mempertahankan diri dari wabah dengan harus membiyai sendiri tes  kesehatan?

6. Akhirnya KAMI mengingatkan Bapak KSP Moeldoko dan  jajaran kekuasaan untuk tidak perlu melempar "ancaman" kepada rakyat.  Pada era demokrasi modern dewasa ini arogansi kekuasaan, sikap represif  dan otoriter sudah ketinggalan zaman. Bagi KAMI semakin mendapat  tantangan dan ancaman akan menjadi pelecut untuk tetap beristikamah  dalam perjuangan. KAMI bukan kumpulan orang-orang pengecut, karena para  insan yang bergabung dalam KAMI adalah mereka yang menyerahkan segala  urusan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, dan hanya takut  kepadaNya. - Wallahu al-Musta'an -Jakarta, 02-10-20.
  • Mengapa MK Tolak Permohonan Yusril ... ???
    Ini Pertimbangan MK Tolak Permohonan Yusril -- Akhirnya Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) atas permohonan uji materil UU Pilpres yang diajukan Yusril Ihza Mahendra tidak memengaruhi pelaksanaan…
  • Bagaimana Cara Aceng Fikri Berkampanye di Garut ?
    Bagaimana Cara Aceng Fikri Berkampanye di Garut ? -- Mantan Bupati Garut yang diberhentikan karena menikah siri, Aceng Fikri terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Lantas, bagaimana…
  • Jangan Pernah Percaya Pada Lembaga Survei Berikut Ini ... !!!
    Jangan Pernah Percaya Pada Lembaga Survei Berikut Ini - Pakar Komunikasi politik Universitas Indonesia (UI) Ade Armando menyatakan, dari hasil pengamatan dan penelitian yang dilakukan olehnya,…
  • Beginilah Cara Menentukan Suara Sah dan Tidak Sah Pada Pemilu Legislatif 2014
    Cara Menentukan Suara Sah dan Tidak Sah Pada Pemilu Legislatif 2014 - Untuk menekan jumlah surat suara yang nantinya tidak sah Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan 14 varian…
  • Petunjuk Memilih Pemimpin
    Petunjuk Dalam Memilih Pemimpin - Pemilu merupakan sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dalam pemerintahan negara. Karenanya, pemilu adalah suatu hal yang penting dalam kehidupan…
  • Akhirnya Misbakhun Tinggalkan PKS dan Beralih Ke Golkar
    Mantan anggota Panitia Khusus Hak Angket DPR untuk Bank Century dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M Misbakhun mengakui sudah pamit ke PKS untuk pindah ke Partai Golkar. "Benar bahwa saya sudah…
  • Apakah Koalisi Berorientasi Kepada Kepentingan Publik ?
    Apakah Koalisi Berorientasi Kepada Kepentingan Publik ? - Tema ini merupakan isu sentral dalam banyak pembicaraan publik selepas pemilu legislatif 9 April yang lalu. Berkaitan dengan pembicaraan…
  • Status Jabatan Ahok Juga Tergantung Presiden SBY
    Status Jabatan Ahok Juga Tergantung Presiden SBY - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kementerian Dalam Negeri Didik Suprayitno mengatakan belum mengetahui apakah Basuki Tjahaja Purnama akan…
  • Penelitian Lebih Lanjut Temukan Pohon Sequioa RaksasaOleh Yahoo! News | Yahoo! News – Kam, 6 Des 2012Email2Cetak Oleh TRACIE CONE | Associated Press Fresno, California - Jauh di pedalaman…
  • Inilah Alasan Dukungan TNI/Polri terhadap Prabowo
    Inilah Alasan Dukungan TNI terhadap Prabowo - Pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa kembali mendapat dukungan dari berbagai elemen masyarakat. Mereka mendeklarasikan…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar