Ternyata Prabowo Subianto Ahli Konsep dan Hatta Rajasa Seorang Manager

Ternyata Prabowo Subianto Ahli Konsep dan Hatta Rajasa Seorang Manager - Berbagai penilaian dilontarkan pengamat maupun politisi dari dua kubu pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla terkait debat perdana Senin malam.

Politikus Partai Amanat Nasional (PAN), Tjatur Sapto Edi, menerangkan, ada perbedaan mendasar antaradua pasangan. Ia menilai pemaparan pasangan Prabowo-Hatta lebih terkonsep dan jelas aplikasinya.

“Cara tentang level kebijakan, level konsep, sekaligus paparan detilnya. Di satu sisi, Pak Prabowo mengonsep dan Pak Hatta bagus pada pelaksanaannya. Mereka saling melengkapi,” jelasnya kepada Okezone, Selasa (10/6/2014).


Sebagai pemimpin, jelas dia, sudah selayaknya Prabowo dan Hatta memberikan pemaparan yang tidak teknis. Sebaliknya, ia menilai pasangan Jokowi-JK lebih memberikan penjelasan yang sifatnya operasional.

“Kedua (pasangan) baik, tetapi kita ingin memilih pemimpin bangsa. Kalau pemimpin itu bukan pekerja, bukan pada tataran manajer operasional. Rakyat harus memilih pemimpin yang mengerti permasalahan bangsa serta mengerti jalan keluarnya dan bagaimana cara menempuhnya. Secara komprehensif Pak Prabowo dan Hatta lebih unggul,” bebernya.

Ia melihat perbedaan dua pasangan tersebut ada pada karakteristiknya. “Jawabanya (pemaparan Jokowi-JK) tidak bisa disandingkan. Sasaran kebijakan konsep Pak Prabowo-Hatta lebih komprehensif,” tukasnya

Lebih lanjut, Tjatur juga menyoroti sikap negarawan Prabowo yang tidak melakukan serangan secara pribadi kepada pasangan Jokowi-JK. Seperti diketahui pada debat semalam, JK melontarkan pertanyaan kepada Prabowo seputar permasalahan HAM.

“Alhamdulillah dijawab dengan sangat gamblang. Pembela HAM nomor 1 yang memang melaksanakan sesuai amanah konstitusi. Jawabannya sangat konseptual, mendasar. Inilah jawaban seorang negarawan, beliau menjawab demi keselamatan bangsa dan HAM,” tuturnya.

Saat ditanya mengenai JK yang lebih dominan dalam memberikan pemaparan dibanding Jokowi, Tjatur menyebut ada sekira 60 sampai 70 persen celah yang diitnggalkan Jokowi dijawab JK.

Sementara itu Juru Bicara Pasangan Jokowi-JK, Khofifah Indar Parawansah, mengaku, pemaparan Jokowi sebagai mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI nonaktif, sangat tepat.

Menurut dia, keunggulan Jokowi adalah saat menyampaikan sistem birokrasi dan demokrasi yang mengutaman konsep elektronik. Hal tersebut merupakan pengalaman Jokowi selama menjadi kepala daerah.

“Saya rasa very strong statement dari Pak Jokowi. Ketika beliau harus menyampaikan konsep birokrasi demokrasi, e-Goverment, e-Auditing. Itu kalau tidak punya pengalaman tidak mudah membuktikan,” jelasnya.

Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) itu juga mengangap pernyataan Jokowi soal pemberantasan korupsi sangat baik. “Ketika ditanyakan mengenai korupsi parpol, beliau membentuk tradisi baru. Relatif akan bisa dihindari. Problem besar, menggurita, saling menekan itu kan beban-beban politik," paparnya.

Lebih lanjut Khofifah menilai bahwa Jokowi-JK terlihat tenang dalam menjawab pertanyaan Zainal Arifin Mukhtar sang pembawa acara.

“Tenang sekali. Sangat tertata dan mudah dicerna. Kedepannya, beliau tidak menggebu-gebu. Sangat brilian. Bukan karena aku timnya, tapi saya rasa terjawab semua,” paparnya.

Ia pun menyatakan, debat antara Jokowi dan Prabowo menunjukkan tipe pemimpin yang berpengalaman dengan yang tidak. “Pada tataran normatif, terlihat Jokowi berpengalaman," tandasnya.(ton)
Sumber : okezone.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar