Ketatnya persaingan Jokowi-Prabowo Membuat Investor Panik

Ketatnya persaingan Jokowi-Prabowo Membuat Investor Panik - Kementerian Keuangan meyakini persaingan ketat dua calon presiden yang sudah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum membuat investor panik. Hal itu terlihat dari respons pasar valuta asing dipenuhi sentimen negatif, sehingga Rupiah anjlok hari ini, Rabu 4 Juni 2014, ke level Rp 11.800 per USD

Analisis ini disampaikan Menteri Keuangan Chatib Basri. Dia menilai, awalnya pasar dunia melihat bahwa bursa calon presiden di Indonesia akan didominasi Joko Widodo yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Jokowi-Jk dan Prabowo-Hatta. ©2014 merdeka.com 

Rupanya, semakin mendekati momen pencoblosan 9 Juli mendatang, Prabowo Subianto dari Partai Gerakan Indonesia Raya mendekati baik dari sisi elektabilitas maupun popularitas. 
"Investor itu tidak begitu mengerti mengenai politik di Indonesia. Begitu dia lihat pertarungannya ketat, nah mereka lihat siapa yang menang, kemudian makanya dari Rp 11.300 ke Rp 11.600," kata Chatib selepas rapat di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (4/6). 

Di luar sentimen akibat pemilihan presiden, menkeu mengakui banyak investor di pasar valas juga terkejut melihat defisit neraca perdagangan April 2014 mencapai USD 1,96 miliar. 

Pemodal asing terutama khawatir melihat prospek ekspor Indonesia yang dua bulan lalu penjualan minyak sawit mentah (CPO) anjlok 45 persen. Untuk faktor ini, Chatib optimis pasar akan bisa pulih dalam waktu dekat, seiring kenaikan harga CPO dan batu bara di pasar internasional. 

"Karena CPO, karena dia pindah ke beberapa produk lain, itu sifatnya temporer, bulan depan pasti oke," ujarnya. 

Pada perdagangan hari ini, Rupiah dibuka melemah menjadi Rp 11.800 per USD. Sedangkan di penutupan kemarin, posisi kurs di kisaran Rp 11.795 per USD. 

Di sisi lain, merujuk survei Lembaga Indikator Politik bulan lalu, maka selisih elektabilitas antara Joko Widodo atau Jokowi dengan Prabowo semakin menyempit. 

Pada Maret 2014, Prabowo baru mendapat dukungan 20 persen, sedangkan Jokowi diproyeksikan memperoleh 55,4 persen dukungan. Akan tetapi, memasuki April elektabilitas Jokowi menurun jadi 43,7 persen. Bahkan, pada Mei, Prabowo kini mendpat 23,8 persen dukungan, sehingga capres PDIP yang juga Gubernur DKI Jakarta itu tinggal mendapat 39,7 persen dukungan responden.
Sumber : merdeka.com
Di sisi lain, merujuk survei Lembaga Indikator Politik bulan lalu, maka selisih elektabilitas antara Joko Widodo atau Jokowi dengan Prabowo semakin menyempit. 

Pada Maret 2014, Prabowo baru mendapat dukungan 20 persen, sedangkan Jokowi diproyeksikan memperoleh 55,4 persen dukungan. Akan tetapi, memasuki April elektabilitas Jokowi menurun jadi 43,7 persen. Bahkan, pada Mei, Prabowo kini mendpat 23,8 persen dukungan, sehingga capres PDIP yang juga Gubernur DKI Jakarta itu tinggal mendapat 39,7 persen dukungan responden.
Sumber : merdeka.com
  • Pencapresan Jokowi Menjadi Sebuah Keniscayaan
    Pencapresan Jokowi Menjadi Sebuah Keniscayaan - Berdasarkan hasil quick count pemilu 2014 yang sudah banyak dirilis, hanya keajaiban yang bisa menggagalkan kemungkin Joko Widodo di kursi…
  • Menurut Survey LSI Jokowi-JK Menang 4-1 Lawan Prabowo-Hatta
    Menurut Survey LSI Jokowi-JK Menang 4-1 Lawan Prabowo-Hatta -- Di beberapa lapisan masyarakat, pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) ternyata lebih unggul dari lawannya Prabowo Subianto…
  • Akhirnya Partai Bulan Bintang (PBB) Bisa Ikut Pemilu 2014
    PBB Lolos Pemilu, Yusril Minta Pendaftaran Caleg Diperpanjang - Pengadilan hari ini memutuskan PBB dapat ikut pemilu 2014.Kuasa Hukum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra, meminta Komisi…
  • Selama 10 Tahun ini, Pemerintah Lebih Banyak Bicara Daripada Berbuat
    Selama 10 Tahun ini, Pemerintah Lebih Banyak Bicara Daripada Berbuat - Pada zaman Orde Baru, pemerintah memiliki kekuasaan tunggal untuk menafsirkan Pancasila dan memaksakan penafsiran itu kepada…
  • Inilah Krisis Terbesar Sejak PKS Didirikan
    Sejak 1999 elektabilitas PKS dari pemilu ke pemilu, selalu naik. Pada Pemilu 1999 saat masih bernama PK menggaet 1.436.565 atau 1,4% suara. Lima tahun kemudian melejit jadi 8.325.020 atau…
  • Akhirnya Kubu Prabowo Buka Suara Tentang Kebocoran Uang Negara Sebesar 1000 triliun Rupiah
    Akhirnya Kubu Prabowo Buka Suara Tentang Kebocoran Uang Negara Sebesar 1000 triliun Rupiah - Akhirnya Kubu Prabowo-Hatta, angkat bicara soal pertanyaan beberapa pihak yang meragukan kebocoran…
  • Inilah Hasil Quick Count Pemilu Legislatif 2014 Dari Berbagai Lembaga Survei
    Inilah Hasil Quick Count Pemilu Legislatif 2014 - Hasil hitung cepat empat lembaga survei menyatakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan duduk di peringkat pertama dengan rata-rata suara 19 persen.…
  • Jangan Pernah Percaya Pada Lembaga Survei Berikut Ini ... !!!
    Jangan Pernah Percaya Pada Lembaga Survei Berikut Ini - Pakar Komunikasi politik Universitas Indonesia (UI) Ade Armando menyatakan, dari hasil pengamatan dan penelitian yang dilakukan olehnya,…
  • Awas ... !!! Ada Kemungkinan Kecurangan Pada Pilpres 2014 ?
    Kemungkinan Kecurangan Pada Pilpres ? - Pilpres 2014 yang hanya diikuti dua pasangan kandidat membuat suhu politik Tanah Air menghangat. Dua pasangan yang bertarung, yakni Prabowo-Hatta dan…
  • Politik 'Lempar Batu Sembunyi Tangan
    Soal Kampanye Hitam, Kubu Prabowo Dinilai 'Lempar Batu Sembunyi Tangan' - Terungkapnya kaitan aktivis Partai Gerindra, Edgar Jonathan S, sebagai yang diduga mengkreasi surat palsu dan berusaha…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar