Inilah Dosa Besar Hary Tanoesoedibjo pada Hanura - Sejumlah petinggi Partai Hanura bersitegang dengan para pendukung Hary Tanoesoedibjo. Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Hanura Yudhi Chrisnandhi memaparkan empat kesalahan Hary, yang menjabat Ketua Badan Pemenangan Pemilu, yang menjadi dasar gelombang pengusiran bos MNC Group tersebut. Sebagian besar kader Hanura di tingkat pusat daerah sepakat menilai HT--sebutan Hary Tanoesoedibjo--gagal.
"Hanura kehilangan sekitar lima juta suara karena HT," kata Yudhi saat dihubungi, Kamis, 1 Mei 2014.
Harry Tanoesoedibyo. TEMPO/Seto Wardhana
Penyebabnya adalah HT ingkar janji untuk menggelontorkan dana saksi bagi lebih dari 500 ribu kader dan simpatisan. Pembatalan yang terjadi tiga hari sebelum pelaksanaan pemilu tersebut diduga membuat kecewa para kader dan simpatisan sehingga berpaling dan tak mengawal perolehan suara Hanura.
"Satu kader dan simpatisan saja bisa bawa hampir sepuluh orang, seperti keluarga atau temannya, untuk pilih Hanura. Pengingkaran janji ini mengecewakan dan fatal," kata Yudhi.
Menurut dia, HT beralasan akan memberikan dana saksi Rp 100 ribu per orang setelah pelaksanaan pemilu. Para saksi tersebut akan menerima uang jika sudah melaporkan hasil perolehan suara dan fotokopi C1. "Sejak zaman Orde Baru, tak ada dana saksi yang dibayar belakangan," katanya.
Selain dana saksi, Yudhi juga menilai HT dan tim Bapilu tak bekerja maksimal sehingga target perolehan suara di atas 10 persen menjadi gagal. Banyak cara dan kebijakan HT yang akhirnya cuma janji tanpa bukti kepada calon anggota legislatif Hanura. Hal ini menyebabkan kekuatan pemenangan para caleg unggulan juga tak mampu mendongkrak suara Hanura.
Kekecewaan ketiga adalah hasil hitung cepat pileg yang menempatkan Hanura pada posisi terkecil. Perolehan ini sangat jauh dari janji HT perihal pengusungan capres dan cawapres sendiri dengan suara dua digit. Perolehan suara ini justru membuat Hanura tak memiliki daya tawar tinggi pada partai politik lain.
"Keempat, perkataan orang-orang HT yang melecehkan Hanura," kata Yudhi. Pengikut HT yang juga mendominasi tim Bapilu mengklaim perolehan suara 5,4 persen berkat sosok bos MNC tersebut yang bergabung ke Hanura. Tanpa HT, suara Hanura dituding lebih jeblok.
sumber : tempo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar