Masih Percayakah Anda Dengan Lembaga Survei ... ??? - Hasil survei beberapa lembaga survei berbeda relatif jauh dengan hasil hitung cepat dalam pemilu legislatif 2014. Sebelum Pileg 2014, berbagai lembaga survei merilis data yang disebut hasil survei secara nasional. Mereka menyebut partai tertentu sebagai pemenang dengan angka-angka tertentu.
Berikut sejumlah lembaga survei yang hasilnya relatif berbeda dengan hasil hitung cepat sementara hasil hitung cepat berbagai lembaga relatif sama.
1. Lembaga Survei Jakarta (LSJ)
Hasil survei LSJ yang dilansir 3 April 2014 atau 6 hari sebelum pencoblosan Pileg 9 April 2014 menempatkan Hanura dan Gerindra di urutan teratas. LSJ mengaku melaksanakan survei 18-30 Maret 2014. Jika Pemilu diadakan saat itu, maka Hanura akan dipilih oleh 15,1 persen publik. Sedangkan Partai Gerindra memiliki elektabilitas sebesar 13,5 persen.
Namun, hasil itu bertolak belakang dengan quick count sejumlah lembaga survei yang menempatkan Hanura dalam posisi terbawah parpol yang diperkirakan lolos ke parlemen. Versi hitung cepat, perolehan suara Hanura hanya sekitar 5,11. Hasil survei LSJ yang agak mendekati adalah Gerindra dimana hasil perhitungan cepat sekitar 11,5 persen.
2. Indonesia Research Centre (IRC)
Survei IRC sebelum Pemilu melansir bahwa pada Pileg 2014 elektabilitas partai politik berbasis massa Islam seperti PKS, PAN, PKB dan PPP hanya diminati kurang dari 3,5 persen responden. Namun, versi hitung cepat, suara semua parpol itu melampaui ambang batas parlemen. Bahkan, suara PKB mencapai sekitar 9 persen.
Pada 1 Februari 2014 IRC juga menyebutkan bahwa perolehan suara PDI-P bisa di atas 30 persen di Pileg jika segera menetapkan Jokowi sebagai Capres. Kenyataanya, versi hitung cepat, suara PDIP sekitar 19 persen.
3. Lembaga Klimatologi Politik
Lembaga ini merilis hasil survei terkait elektabilitas partai politik per 13 Maret 2014 dengan menetapkan PDIP dan Golkar duduk di peringkat teratas. Sedangkan Partai Demokrat dikalahkan oleh Hanura dan Gerindra.
Partai ini menempatkan Hanura di tiga besar dengan angka mencapai dua digit. LKP mengaku menggelar survei pada 26 Februari-6 Maret 2014 di 34 provinsi dengan mengambil 1240 responden melalui teknik multi stage random sampling.
4. Indonesia Network Elections Survei (INES)
INES merilis hasil survei elektabilitas partai politik jelang Pemilu 2014. Hasilnya PDIP di nomor 1 dengan beda suara hanya 0,1 persen dengan Gerindra. Pada Kamis (20/2/2014) atau 7 hari menjelang Pileg, INES merilis hasil surveinya. Rilis tersebut berturut-turut, yakni PDIP 26,7 persen, Gerindra 26,6 persen, Golkar 14,8 persen, Hanura 7,5 persen, NasDem 6,9 persen, Demokrat 4,3 persen, PPP 3,6 persen, PAN 2,6 persen, PKB 2,6 persen, PKS 2,1 persen, PBB 1,2 persen, PKPI 1,1 persen
Terlihat perolehan suara partai berbasis Islam seperti PAN, PPP, PKB, PKS dan lainnya rendah, yang berbeda dengan hasil hitung cepat. Begitu pula dengan elektabilitas Gerindra.
Berdasarkan hasil hitung cepat Kompas hingga data yang terkumpul 93 persen, PDIP memperoleh 19,23 persen suara, Golkar 15,2 persen, Gerindra 11,76 persen, Demokrat 9,43 persen, PKB 9,13 persen, PAN 7,51 persen, PKS 6,98 persen, Nasdem 6,71 persen, PPP 6,68 persen, Hanura 5,11 persen, PBB 1,5 persen, dan PKPI 0,94 persen.
sumber : kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar