Capres Demokrat Akan Bertarung Sengit Dengan Jokowi dan Prabowo Subianto ? - Jika di pemilu 2009 silam Demokrat begitu perkasa dengan raihan suara 20,85 persen, kini pemilu 2014 Demokrat hanya sanggup meraup 9,70 persen versi hitung cepat sejumlah lembaga jajak pendapat.
Wakil Sekjen Partai Demokrat, Andi Nurpati, juga berpendapat partainya bisa mencapreskan kadernya sendiri dengan mengajak partai papan tengah seperti PAN, PKS, PPP, PKB masuk dalam gerbong koalisi.
Jika ini terjadi, Capres dari Demokrat akan bertarung sengit dengan Jokowi dari PDIP, Prabowo Subianto dari Gerindra dan ARB dari Golkar. Demokrat sepertinya ingin mengulang kenangan "manis" di pemilu 2004 dan 2009 dengan menjadi nakhoda dari perahu besar yang bernama koalisi.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bersama keluarga saat usai mencoblos dan memmberikan keterangan lokasi PTS di Cikeas, Bogor, Rabu (9/4/2014)
Pengamat komunikasi politik Ari Junaedi menilai, Demokrat bak orang yang sedang bermimpi di tengah hari siang bolong. Pasalnya, dari kondisi realitas politik ratting Demokrat sangat jatuh dan tidak ada kandidat capres yang seksi membuat parpol-parpol lain lebih melirik capres yang mempunyai peluang.
"Jika Demokrat mau dimajukan calonnya, pertanyaannya yang mudah siapa yang akan dijual? Nasib pemenang konvensi saja tidak jelas," ungkap pengajar Program Pascasarjana Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ini, Selasa (15/4/2014).
Kata Ari Junaedi, ibaratnya kesebelasan sepak bola, 11 kandidat capres konvensi laksana tim yang tengah digodok di pemusatan latihan tapi tidak pernah disuruh bertanding.
"Hanya jadi etalase politik tanpa punya nilai tambah," ujar Ari Junaedi.
Diakui, peluang dalam koalisi memang sangat terbuka dan cair. Hingga 80 hari ke depan masih bisa konfigurasi politik terus berubah. Akan tetapi, peluangnya tinggal seberapa besar minat parpol papan tengah untuk berkoalisi dengan Demokrat.
"Ibarat mobil, kondisi mesin Demokrat sudah sulit untuk di-starter. Didorong pun juga sudah susah. Parpol papan tengah tentu tidak mau gegabah memilih mobil tunggangannya, pasti yang dipilih adalah mobil dengan CC besar serta jok yang empuk," ujarnya.
"Pilihan itu tinggal ke Gerindra atau PDIP. Golkar pun akan jual mahal jika diajak koalisi dengan Demokrat, tawaran yang masuk akal hanyalah posisi wakil presiden atau menteri di rancang bangun koalisi," katanya.
Sebelumnya Andi Nurpati juga mengatakan, partainya masih berpeluang mengajukan calon presiden sendiri dengan menggandeng partai-partai tengah. Ia mengatakan, Demokrat bisa saja memimpin koalisi dengan partai tengah lainnya yang berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga diprediksi mendapatkan perolehan suara yang signifikan.
sumber : tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar