Akibat Politik Uang Para Caleg Gagal Minta Uang Kembali Hingga Gantung Diri

Akibat Politik Uang Para Caleg Gagal Minta Uang Kembali Hingga Gantung Diri - Seruan moral supaya para calon anggota DPR tidak menggunakan politik uang (money politics) dalam Pemilu 2014 lalu rupanya tak banyak didengar. Pun demikian dengan masyarakat, meski dikatakan baik yang menyuap maupun yang diberi suap sama-sama dilaknat Allah, mereka bergeming. Tetap saja suara mereka dijual dengan uang atau barang-barang lain. 

Akibatnya, banyak peristiwa memilukan sebagai akibat langsung praktik haram ini. Sejumlah Caleg yang terlanjur memainkan politik uang, akhirnya menderita kekecewaan, memendam amarah dan stress. Mereka melakukan beragam ulah mulai dari mencuri kotak suara, memblokir perumahan bahkan hingga bunuh diri.

Usai pencoblosan, caleg dari PKS, Muhammad Taufiq (50) misalnya kecewa dan marah karena perolehan suaranya minim. Pria ini ditemani Asmad (50) tiba-tiba keluar dari rumah dan mendatangi TPS 2 Dusun Cekocek, Desa Bierem, Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang.

Saat itu, petugas baru saja merampungkan penghitungan suara. Tanpa permisi, Taufiq dan Asmad langsung mengambil paksa sebuah kotak suara di TPS tersebut.

http://www.suara-islam.com/images/berita/tps-10-_20140410_085555.jpg

"Merasa tidak puas dengan hasil perhitungan suara, kedua pelaku pergi ke TKP dan mengambil kotak suara secara paksa, kemudian dibawa ke rumah saudara Taufik," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Ronny F Sompie sambil menambahkan bahwa kedua pelaku kemudian diamankan Panwascam Tambelangan.

Ulah keterlaluan dilakukan caleg yang tidak lolos seleksi pemilu legislatif . Beberapa bantuan yang sempat diberikan ke masyarakat mereka tarik lagi. Di Tulungagung, Jawa Timur seorang caleg menarik kembali sumbangan material untuk pembangunan sebuah mushola, sementara di Kolaka, Sulawesi Tenggara sebuah mushola disegel.

Pembangunan mushola di RT 2 RT 2 Desa Majan, Kecamatan Kedung Waru, Tulungagung, bisa jadi akan terhambat. Pasalnya, material bantunan Haji Miftahul Huda, seorang caleg Partai Hanura ditarik kembali, gara-gara dia kecewa karena perolehan suaranya pada pemilu legislatif 9 April lalu di luar harapan.

Material berupa 2000 batu bata, 10 zak semen dan satu truk pasir memang diberikan Miftahul Huda untuk pembangunan mushola saat masa kampanye lalu melalui salah satu tim suksesnya. Namun Miftahul menarik kembali sumbangan ini, karena di tempat ini ia hanya memperoleh 29 suara di RT 2 RW 2 Desa Majan.

Penarikan bantuan gara-gara caleg gagal juga terjadi di Sulawesi Tenggara. Seorang kepala desa di Kabupaten Kolaka menyegel sebuah sekolah Taman Kanak Kanak dan Tempat Pendidikan Anak Usia Dini. Bahkan mengancam akan mengusir seluruh guru dan kepala sekolahnya setelah dua orang caleg titipan sang kades kalah di TPS dusun ini.

Menurut Kepala Sekolah TK, Darma, dua caleg titipan kades yakni dari Partai PKB dan PDIP gagal memperoleh cukup suara. Akibat penyegelan ini sebanyak 27 siswa TK terpaksa belajar di rumahnya masing-masing

Lain lagi dengan Witarsa, sehari pascapencoblosan lelaki ini dibawa anggota keluarganya ke sebuah padepokan di Desa Sinarancang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Caleg dari Partai Demokrat untuk Dapil Jabar X ini mengalami stres akibat perolehan suaranya sangat minim, sehingga gagal menjadi anggota DPRD Jawa Barat. Padahal, modal yang dikeluarkannya sangat besar.

Ketika dibawa ke padepokan itu, Witarsa masih mengenakan seragam Partai Demokrat. Dia menjalani pengobatan di padepokan dengan cara dimandikan dulu, lantas dibacakan ayat-ayat suci Alquran.

Saat menjalani pengobatan dari Ustadz Ujang Bustomi Witarsa bahkan sempat menangis. Dia mengaku stres karena perolehan suara untuknya sangat minim. Padahal, modal yang dikeluarkan sangat besar. Ia mengaku pusing dengan tagihan utang sebesar Rp 300 juta.

Caleg dari Partai Amanat Nasional (PAN), Anselmus Petrus Youw, nekat menutup jalan masuk Perumahan Satpol PP dengan balok kayu, karena warga setempat tidak memilih dirinya saat Pemilu 2014.
"Benar, Anselmus memblokir perumahan karena warga setempat tidak memilih dia," kata anggota Panitia Pengawas Pemilu Distrik Nabire, Micky sambil menambahkan bahwa mantan bupati Nabire itu merasa kecewa karena sudah memberikan tanahnya untuk pembangunan perumahan, namun warga setempat tidak mencoblosnya.

Bersama puluhan pendukungnya, dia menutup gapura masuk perumahan di Kampung Wadio, Kelurahan Bumi Wonorejo, Nabire, Papua. Mereka merusak pangkalan ojek dan kantor kepala desa. Massa juga sempat mengancam petugas TPS dan ketua RT setempat agar perolehan suara caleg yang didukungnya lebih banyak.

"Beberapa orang masuk rumah sakit," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Sulistyo Pudjo. Warga setempat ketakutan. Mereka tak berani keluar rumah. Situasi mereda setelah aparat keamanan bersiaga di lokasi.

Gantung Diri

Nyaris terjadi pertumpahan darah di Kabupaten Bangkalan, tepatnya di Dusun Shebuh, Desa Tobadung, Kecamatan Klampis. Kejadian bermula ketika caleg NasDem, Abdul Azis, mengecek TPS 3 di Dusun Shebah. Gerak-gerik Aziz dicurigai oleh H Halim yang merupakan caleg dari Gerindra.

Perselisihan terjadi di antara kedua caleg tersebut. Halim mengeluarkan celurit yang dibawanya dan menantang duel Abdul Azis. "Namun dapat dipisahkan oleh Kapolsek, Kasat Narkoba, sehingga mereka bisa menahan diri dan didamaikan," kata Kadiv Humas Ronny F Sompie.

Tindakan nekat dan tragis bahkan dilakukan seorang ibu muda dengan inisial S yang gagal menjadi caleg PKB. Perempuan asal kota Banjar, Jawa Barat ini memilih bunuh diri saat dia tidak berhasil menjadi calon anggota dewan.

Wanita itu mencalonkan diri untuk Dapil I kota Banjar dengan nomor urut 8. Namun saat mengetahui dia gagal, depresi dan bisikan setan membuat S bunuh diri dan mayatnya ditemukan di sebuah saung bambu di Dusun Limusnunggal, Desa Bangunjaya, Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Ciamis.

Di Banda Aceh, para caleg yang gagal bersembunyi di rumah ketua partai. Enam calon wakil rakyat lokal tak berani pulang ke rumah. Alasannya, mereka belum bisa membayar uang saksi yang diordernya menjaga TPS.

Salah satu caleg, Junaidi, mengaku kerap mendapat telepon dan menerima pesan singkat dari para saksi. Ia sebenarnya ingin melunasi honor saksi. Hanya saja, ia tidak punya uang. Apalagi, berdasarkan penghitungan suara internal, ia kalah. "Sekarang kami terpaksa harus menginap di rumah ketua partai."

Ketua DPD Partai Hanura Banda Aceh, Abdul Jabar mengaku belum mampu membayar honor saksi karena dana dari DPP Hanura belum dikirim. Hingga saat ini, dia berusaha mencari solusi atas kejadian ini dan berharap ada kucuran dana.

Membagi-bagikan uang dikira menjadi salah satu cara untuk menarik simpati dan itulah yang dilakukan salah satu caleg parpol (Y) di kota Bogor. Saat kampanye, Y meminta bantuan tim suksesnya yakni SB untuk memberikan ratusan buku tabungan di Kampung Muara, Kelurahan Pasirjaya, Kecamatan Bogor Barat senilai Rp50 ribu setiap buku.

Saat itu Y sangat pede bisa meraih suara. Nyatanya, ketika pemilu usai dan suara dihitung, dari total DPT yang ada 900 suara, Y hanya meraih di bawah 10 suara. Mungkin Y akhirnya menyadari apa arti pemberi harapan palsu (PHP). Dia kemudian menarik lagi buku tabungan yang sempat dibagi-bagikan itu.

Tekanan saat gagal menjadi caleg memang besar, apalagi jika mengingat besarnya uang yang harus dikeluarkan dan bingung untuk membayarnya. Banyak yang terkena stress berat seperti dialami caleg dari Tangerang ini.

Pria dari Dapil Tangerang berusia 40 tahun langsung marah-marah saat tahu bahwa dia kalah dalam pemilu. Bahkan sore harinya usai pencoblosan, dia langsung stress dan merangkak di pinggir jalan sambil membawa cangkir meminta uang kepada setiap orang yang lewat. Kalimat yang diucapkannya: "Kembalikan uang saya."

Caleg non anggota legislatif memang rentan mengalami depresi pasca Pemilu 2014. Sebab hampir seluruh biaya kampanye sesuai dengan ketentuan pasal 5 ayat 1 Undang-Undang Pemilu Nomor 8 tahun 2012, dibebankan pada caleg yang maju.

Menurut anggota Komisi IX DPR Poempida Hidayatulloh, fenomena caleg stress karena gagal menjadi anggota dewan akan ditanggung oleh negara sesuai dengan Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009.

Menjadi anggota dewan ternyata menjadi impian banyak orang dan mereka rela berkorban apapun untuk mewujudkan mimpi itu. Suap menyuap mereka lakukan. Sayangnya, mereka siap menang tetapi tidak siap kalah. Maka stress-lah yang didapat. 
sumber: antara
Saat itu Y sangat pede bisa meraih suara. Nyatanya, ketika pemilu usai dan suara dihitung, dari total DPT yang ada 900 suara, Y hanya meraih di bawah 10 suara. Mungkin Y akhirnya menyadari apa arti pemberi harapan palsu (PHP). Dia kemudian menarik lagi buku tabungan yang sempat dibagi-bagikan itu.

Tekanan saat gagal menjadi caleg memang besar, apalagi jika mengingat besarnya uang yang harus dikeluarkan dan bingung untuk membayarnya. Banyak yang terkena stress berat seperti dialami caleg dari Tangerang ini.

Pria dari Dapil Tangerang berusia 40 tahun langsung marah-marah saat tahu bahwa dia kalah dalam pemilu. Bahkan sore harinya usai pencoblosan, dia langsung stress dan merangkak di pinggir jalan sambil membawa cangkir meminta uang kepada setiap orang yang lewat. Kalimat yang diucapkannya: "Kembalikan uang saya."

Caleg non anggota legislatif memang rentan mengalami depresi pasca Pemilu 2014. Sebab hampir seluruh biaya kampanye sesuai dengan ketentuan pasal 5 ayat 1 Undang-Undang Pemilu Nomor 8 tahun 2012, dibebankan pada caleg yang maju.

Menurut anggota Komisi IX DPR Poempida Hidayatulloh, fenomena caleg stress karena gagal menjadi anggota dewan akan ditanggung oleh negara sesuai dengan Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009.

Menjadi anggota dewan ternyata menjadi impian banyak orang dan mereka rela berkorban apapun untuk mewujudkan mimpi itu. Suap menyuap mereka lakukan. Sayangnya, mereka siap menang tetapi tidak siap kalah. Maka stress-lah yang didapat. 
sumber: antara
  • Mengubur Tanduk Banteng Ke Hati Nurani Rakyat
    Akhir dari tanduk Partai Demokrasi Indonesia - Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI) pada 10 Maret 2013 lalu, bersama sembilan partai kecil lainnya secara resmi melebur diri ke Partai Hati Nurani…
  • Inilah Hasil Quick Count Pemilu Legislatif 2014 Dari Berbagai Lembaga Survei
    Inilah Hasil Quick Count Pemilu Legislatif 2014 - Hasil hitung cepat empat lembaga survei menyatakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan duduk di peringkat pertama dengan rata-rata suara 19 persen.…
  • Aliansi Pengusaha China Desak Megawati Pasangkan Jokowi dengan Jusuf Kalla
    Aliansi Pengusaha China Desak Megawati Pasangkan Jokowi dengan Jusuf Kalla - Sofyan Wanandi dan aliansi pengusaha China APINDO yang hanya berdagang demi mengeduk keuntungan, mendesak Megawati…
  • Ketatnya persaingan Jokowi-Prabowo Membuat Investor Panik
    Ketatnya persaingan Jokowi-Prabowo Membuat Investor Panik - Kementerian Keuangan meyakini persaingan ketat dua calon presiden yang sudah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum membuat…
  • Inilah 86 Proyek Ganjil DKI Jakarta Tahun 2013 Versi BPK
    Inilah 86 Proyek Ganjil DKI Jakarta Tahun 2013 Versi BPK - Jakarta dan Jokowi mendapat kado pahit Di hari jadinya ke-487 dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Temuan BPK atas APBD DKI…
  • Pramono Akan Jadi Kuda Hitam Dalam Perhelatan Konvensi Partai Demokrat
    Pramono Akan Jadi Kuda Hitam Dalam Perhelatan Konvensi Partai Demokrat - Mantan Kepala Staf TNI Darat Jenderal (Purnawirawan) Pramono Edhie Wibowo sejak Selasa lalu resmi bergabung dengan Partai…
  • Kisah Tragis Drama Pencitraan Politik Indonesia
    Kisah Tragis Drama Pencitraan Politik Indonesia  - Drama politik dan pencitraan pemerintah, terkait kenaikan harga gas elpiji tabung 12 kg, sudah tercium masyarakat. Akibatnya, manuver politik…
  • Proses Pencapresan Jokowi Sudah Seizin Bung Karno ...???
    Proses Pencapresan Jokowi Sudah Seizin Bung Karno ...??? - Megawati Tanya Bung Karno Sebelum Capreskan Jokowi -- Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengungkapkan alasannya tidak lagi maju…
  • Jika Partai Islam Bersatu, Jokowi Gagal Nyapres ?
    Jika Partai Islam Bersatu, Jokowi Gagal Nyapres - Dengan komposisi perolehan suara dan kursi DPR RI yang tidak ada mencapai 20% maka semua Capres-Cawapres harus diajukan oleh gabungan partai…
  • Inilah 11 Janji SBY Untuk 5 Tahun Yang Akan Datang
    Inilah 11 Janji SBY Untuk 5 Tahun Yang Akan Datang - Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui Partai Demokrat mengklaim telah berhasil memajukan perekonomian dan…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar