Demokrat, Golkar dan PDIP Dalam Linkaran Korupsi Simulator Kemudi 2011 Bersama Polri

Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat, Dasrul Djabar, dari Fraksi Demokrat ihwal anggaran proyek simulator kemudi 2011. "Komisi Hukum tidak pernah membahas. Itu urusan Kementerian Keuangan dan Korps Lalu Lintas (Korlantas)," katanya di KPK kemarin.

Dasrul bukan anggota DPR pertama yang diperiksa dalam kasus korupsi proyek senilai Rp 196 miliar itu. Dua pekan lalu, KPK memeriksa empat anggota DPR dari tiga fraksi besar, yakni Ketua Komisi Hukum Benny Kabur Harman (Demokrat), dan tiga anggota Komisi, yakni Bambang Soesatyo (Golkar) dan Azis Syamsuddin (Golkar) serta Herman Herry (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan).

Munculnya keempat nama itu bermula dari pengakuan bekas anggota Komisi Hukum dari Demokrat, M. Nazaruddin. Ia menuding keempatnya terlibat dalam pembahasan anggaran simulator. KPK memeriksa Nazar sebagai anggota Badan Anggaran karena dianggap tahu seputar proyek simulator di Korlantas Polri.

Setelah diperiksa, Dasrul mengaku tidak mengetahui aliran dana proyek simulator ke Komisi Hukum seperti yang disebut-sebut selama ini. Dia juga tak tahu sejumlah politikus Senayan sempat bertemu dengan petinggi Polri untuk membahas anggaran proyek ini. “Saya tidak pernah ikut dalam pertemuan itu, dan saya tidak tahu ada pertemuan itu," ujarnya.
http://statik.tempo.co/data/2012/12/04/id_154347/154347_475.jpg

Namun sumber Tempo mengungkapkan, petinggi Korlantas diduga memang mengalirkan dana Rp 10 miliar kepada tiga fraksi besar. Sumber ini memerinci, Fraksi Golkar dan Demokrat masing-masing menerima Rp 4 miliar. Sisanya, Rp 2 miliar, diterima Fraksi PDIP. “Dana ini dimaksudkan agar Komisi Hukum memuluskan pembahasan anggaran simulator 2011,” ujar sumber itu.

Meski menggunakan dana pendapatan negara bukan pajak, persetujuan DPR tetap diperlukan ketika alokasi penggunaan dana itu dibahas Kementerian Keuangan. Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan Herry Purnomo pernah diperiksa KPK soal ini, September tahun lalu.

Kemarin anggota Komisi Hukum dari PDIP, Trimedya Panjaitan, membantah tudingan bahwa fraksinya kecipratan fulus dari proyek simulator ini. "Teknis dan prosedur anggarannya jelas, kami tidak ada kaitannya dengan simulator," kata Trimedya.

Adapun anggota Komisi dari Demokrat, Ruhut Sitompul, mengaku tidak tahu-menahu soal aliran duit proyek simulator ke fraksinya. "Itu urusan Badan Anggaran," kata Ruhut.

Adapun Fraksi Golkar, melalui Bambang Soesatyo, juga membantah menerima aliran dana proyek simulator. Namun dia mengaku pernah bertemu dengan Djoko di sebuah restoran di Senayan, Jakarta. Tapi, dia mengklaim, pertemuan itu tidak membahas proyek simulator. “Saya datang karena diajak Azis Syamsuddin.”
( tempo.co )
Adapun anggota Komisi dari Demokrat, Ruhut Sitompul, mengaku tidak tahu-menahu soal aliran duit proyek simulator ke fraksinya. "Itu urusan Badan Anggaran," kata Ruhut.

Adapun Fraksi Golkar, melalui Bambang Soesatyo, juga membantah menerima aliran dana proyek simulator. Namun dia mengaku pernah bertemu dengan Djoko di sebuah restoran di Senayan, Jakarta. Tapi, dia mengklaim, pertemuan itu tidak membahas proyek simulator. “Saya datang karena diajak Azis Syamsuddin.”
( tempo.co )
  • Pencapresan Jokowi Menjadi Sebuah Keniscayaan
    Pencapresan Jokowi Menjadi Sebuah Keniscayaan - Berdasarkan hasil quick count pemilu 2014 yang sudah banyak dirilis, hanya keajaiban yang bisa menggagalkan kemungkin Joko Widodo di kursi…
  • Aliansi Pengusaha China Desak Megawati Pasangkan Jokowi dengan Jusuf Kalla
    Aliansi Pengusaha China Desak Megawati Pasangkan Jokowi dengan Jusuf Kalla - Sofyan Wanandi dan aliansi pengusaha China APINDO yang hanya berdagang demi mengeduk keuntungan, mendesak Megawati…
  • Golput Pada Pemilu 2014 Diperkirakan Melebihi 50 Persen
    Golput Pada Pemilu 2014 Diperkirakan Melebihi 50 Persen - Pesta demokrasi lima tahunan yakni pemilihan umum untuk memilih anggota DPR, DPRD dan DPD pada 9 April 2014 tinggal hitungan hari,…
  • Agenda Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial Para Capres ( Prabowo Subianto - Joko Widodo )
    Agenda Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial Para Capres ( Prabowo Subianto - Joko Widodo ) - Pembangunan ekonomi menjadi agenda utama dua capres menghadapi pemilu mendatang. Hal itu…
  • Usung Wiranto-Hary Tanoe, Hanura "Bunuh Diri
    Usung Wiranto-Hary Tanoe, Hanura "Bunuh Diri" — Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul menilai, Partai Hanura "bunuh diri" dengan pengusungan Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo sebagai bakal calon…
  • Prabowo Subianto Akan Hapus Sistem Kerja Outsourcing
    Prabowo Subianto Akan Hapus Sistem Kerja Outsourcing - Jika Prabowo Subianto yang diusung Gerindra sebagai calon presiden diberi amanat oleh rakyat untuk memimpin negeri ini maka sistem kerja…
  • PDIP Tidak Khawatir, Koalisi Golkar-Gerindra Tergantung Jokowi
    PDIP Tidak Khawatir, Koalisi Golkar-Gerindra Tergantung Jokowi — Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan DPP Partai Golongan Karya (Golkar), Indra J. Piliang, mengatakan efek Jokowi selaku…
  • Nasdem Akan Garap Massa Yang Kecewa, Frustasi dan Putus Asa
    Nasdem Akan Garap Massa Yang Kecewa, Frustasi dan Putus Asa - Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh yakin partainya mampu menempati tiga besar perolehan suara pada Pemilu 2014 mendatang. Pernyataan…
  • Inilah Krisis Terbesar Sejak PKS Didirikan
    Sejak 1999 elektabilitas PKS dari pemilu ke pemilu, selalu naik. Pada Pemilu 1999 saat masih bernama PK menggaet 1.436.565 atau 1,4% suara. Lima tahun kemudian melejit jadi 8.325.020 atau…
  • Mengapa Prabowo Harus Pilih Hatta Rajasa Jadi Cawapres  ... ???
    Mengapa Prabowo Harus Pilih Hatta Rajasa Jadi Cawapres  ... ??? -- Partai Gerindra saat ini cukup terlibat aktif dalam menggalang komunikasi dengan partai-partai lain peserta pemilu 2014…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar